Sabtu, 09 November 2013

Tafsir Surat Ar-Ruum ayat 22



B. Terjemahan
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.

C. Asbabun Nuzul
Surat Ar-Rum ayat 22 ini tidak tercatat memiliki asbabun nuzul. Dalam Al-Quran dan Tafsirnya, terdapat Mukadimmah Surat Ar-Rum, Ar-Rum berarti Bangsa Romawi. Surat ini terdiri atas 60 ayat, dan termasuk pada golongan Makiyah. Dinamakan Ar-Rum karena pada permulaan surat ini, yaitu ayat 2, 3, dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia, tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ar-Rum dapat menuntut bebas dan mengalahkan kerajaan Persia kembali.
Ini adalah salah satu dari mukjizat Al-Quran yaitu memberitakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan juga sebagai isyarat bahwa kaum muslimin yang demikian lemahnya di waktu itu akan memenangi peperangan dengan kaum musyrikin. Pokok-pokok isi Q. S Ar-Rum, diantaranya:
1. Keimanan
2. Hukum-Hukum
3. Kisah-kisah, dan lain-lain.
D. Tafsir
Ayat ini menerangkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, yaitu penciptaan langit dan bumi, sebagai peristiwa yang luar biasa besarnya, dan sangat teliti dan cermat.
Orang tidak mengetahui rahasia kejadian penciptaan langit dan bumi, kecuali sedikit orang yang berilmu dan terus mencari tahu proses penciptaan langit dan bumi. Di langit terdapat galaksi-galaksi (gugusan bintang yang beribu-ribu banyaknya, sehingga gugusan itu nampak seperti cahaya-cahaya dan kabut putih). Sesunguhnya galaksi-galaksi itu banyak jumlahnya di angkasa luas, dan masing-masing galaksi adalah sebuah sistem. Dan bumi kita ini termasuk sistem galaksi Bima sakti. Setiap sistem memiliki peredaran yang teratur, mereka tidak pernah berantakan atau bertubrukan antara yang satu dengan yang lain, atau antara planet-planet yang ada pada galaksi itu. Semua itu berjalan menurut aturan yang telah ditentukan. Hukum-hukum alam yang menjaga, menjalankan dan mengaturnya. Hal itu sangat kaya akan macam dan ragamnya, dibandingkan dengan apa yang telah diketahui manusia.
Kebesaran Allah tidak hanya berada di langit dan di bumi saja. Terdapat pula pada yang lain, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan oleh suku-suku dan bangsa dari perbedaan warna kulit serta sifat-sifat kejiwaan merka, dan tidak ada satupun manusia yang mirip dengan manusi lainnya. Allah begitu kaya dan kreatif. Dengan adanya kenyataan itu dihubungkan dengan kejadian langit dan bumi dengan segala isinya, tentu adapula hubungan antara kedua hal tersebut. Perbedaan iklim-iklim di permukaan bumi mempunyai hubungan yang erat dengan perbedaan bahasa dan warna kulit, walaupun asal dan pertumbuhannya sama , yaitu dari bumi insan.
Para ahli ilmu pengetahuan zaman sekarang mengamati dan meneliti adanya perbedaan bahasa dan warna kulit serta sifat-sifat kejiwaan itu, tapi sayang mereka tidak menghubungkannya dengan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Secara ilmu, mereka menghargai kenyataan itu. Tetapi, mereka tidak menganggap pencipta dan pengendalinya, baik mengenai segala yang lahir dan yang tersembunyi. hal itu adalah karena kebanyakan manusia tidak mengetahui, firman Allah SWT, ”Mereka hanya mengetahui yang lahir saja (dari kehidupan dunia).” Ar-Rum: 7.
E. Ayat Lain yang Mendukung
Dalam Al-Quran terdapat ayat yang mendukung surat Ar-Rum ayat 22, diantaranya adalah Surat Al-hujurat, ayat 13:
”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
F. Q.S Ar-Rum : 22 Dikaitkan dengan Disiplin Bahasa
Ilmu bahasa erat kaitannya dengan Q.S Ar-Rum ayat 22. Dalam Q.S Ar-Rum ayat 22 dikatakan bahwa bahasa sebagai tanda-tanda kebesaran Allah, sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. Dengan mempelajari bahasa yang ada di dunia ini, selain bermanfaat untuk melestarikan bahasa yang semakin sedikit karena punah, juga untuk mentafakuri kebesaran Allah yang mudah-mudahan dapat membuat rasa cinta kepada Allah semakin besar.
Bahasa memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan bangsa yang menggunakannya, sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya.
Oleh karena itu, pandanglah semua bahasa yang ada di dunia sebagai ilmu yang harus kita pelajari. Dengan saling mempelajari bahasa satu sama lain, komunikasi akan berjalan, dan akan menumbuhkan rasa persaudaraan.

BAB III KESIMPULAN
Kita sebagai muslim tidak sepantasnya membeda-bedakan warna kulit. Allah membedakan-bedakan kita supaya kita saling mengenal dan lebih mempererat tali ukhuwah diantara sesama muslim. Karena sesungguhnya itu semua merupakan tanda-tanda kebesaran Allah.
Kebesaran Allah tidak hanya terdapat pada penciptaan langit, bumi, dan warna kulit saja, tetapi kebesaran Allah juga dapat terlihat pada bahasa-bahasa yang dipergunakan makhluk ciptaanNya. Contohnya negara Indonesia, negara Indonesia memiliki 746 bahasa daerah yang telah teridentifikasi, bahasa-bahasa itu tersebar di kepulauan yang memiliki luas 1,7 juta kilometer persegi dengan 17.508 pulau. Keragaman bahasa menambah kekayaan budaya Indonesia, untuk mempertahankan keragaman budaya bangsa Indonesia, sudah sepatutnya kita melestarikannya dengan cara mempelajari bahasa daerah kita sendiri.
Rahasia kejadian langit dan bumi, perbedaan bahasa dan warna kulit, serta sifat-sifat kejiwaan manusia itu tidak akan diketahui oleh orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan. Karena itulah ayat ini ditutup dengan, ”... Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” 

0 komentar:

Posting Komentar