B. Terjemahan
Dan di antara
tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaaan langit dan bumi, perbedaan
bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
C. Asbabun
Nuzul
Surat Ar-Rum ayat 22 ini tidak tercatat memiliki asbabun nuzul. Dalam
Al-Quran dan Tafsirnya, terdapat Mukadimmah Surat Ar-Rum, Ar-Rum berarti Bangsa
Romawi. Surat ini terdiri atas 60 ayat, dan termasuk pada golongan Makiyah.
Dinamakan Ar-Rum karena pada permulaan surat ini, yaitu ayat 2, 3, dan 4
terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia,
tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ar-Rum dapat menuntut bebas dan
mengalahkan kerajaan Persia kembali.
Ini adalah
salah satu dari mukjizat Al-Quran yaitu memberitakan hal-hal yang akan terjadi
di masa yang akan datang. Dan juga sebagai isyarat bahwa kaum muslimin yang
demikian lemahnya di waktu itu akan memenangi peperangan dengan kaum musyrikin.
Pokok-pokok isi Q. S Ar-Rum, diantaranya:
1. Keimanan
2. Hukum-Hukum
3. Kisah-kisah,
dan lain-lain.
D. Tafsir
Ayat ini menerangkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, yaitu
penciptaan langit dan bumi, sebagai peristiwa yang luar biasa besarnya, dan
sangat teliti dan cermat.
Orang tidak
mengetahui rahasia kejadian penciptaan langit dan bumi, kecuali sedikit orang
yang berilmu dan terus mencari tahu proses penciptaan langit dan bumi. Di
langit terdapat galaksi-galaksi (gugusan bintang yang beribu-ribu banyaknya, sehingga
gugusan itu nampak seperti cahaya-cahaya dan kabut putih). Sesunguhnya
galaksi-galaksi itu banyak jumlahnya di angkasa luas, dan masing-masing galaksi
adalah sebuah sistem. Dan bumi kita ini termasuk sistem galaksi Bima sakti.
Setiap sistem memiliki peredaran yang teratur, mereka tidak pernah berantakan
atau bertubrukan antara yang satu dengan yang lain, atau antara planet-planet
yang ada pada galaksi itu. Semua itu berjalan menurut aturan yang telah
ditentukan. Hukum-hukum alam yang menjaga, menjalankan dan mengaturnya. Hal itu
sangat kaya akan macam dan ragamnya, dibandingkan dengan apa yang telah
diketahui manusia.
Kebesaran Allah tidak hanya berada di langit dan di bumi saja. Terdapat
pula pada yang lain, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan oleh suku-suku dan
bangsa dari perbedaan warna kulit serta sifat-sifat kejiwaan merka, dan tidak
ada satupun manusia yang mirip dengan manusi lainnya. Allah begitu kaya dan
kreatif. Dengan adanya kenyataan itu dihubungkan dengan kejadian langit dan
bumi dengan segala isinya, tentu adapula hubungan antara kedua hal tersebut.
Perbedaan iklim-iklim di permukaan bumi mempunyai hubungan yang erat dengan
perbedaan bahasa dan warna kulit, walaupun asal dan pertumbuhannya sama , yaitu
dari bumi insan.
Para ahli ilmu pengetahuan zaman sekarang mengamati dan meneliti adanya
perbedaan bahasa dan warna kulit serta sifat-sifat kejiwaan itu, tapi sayang
mereka tidak menghubungkannya dengan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Secara
ilmu, mereka menghargai kenyataan itu. Tetapi, mereka tidak menganggap pencipta
dan pengendalinya, baik mengenai segala yang lahir dan yang tersembunyi. hal
itu adalah karena kebanyakan manusia tidak mengetahui, firman Allah SWT,
”Mereka hanya mengetahui yang lahir saja (dari kehidupan dunia).” Ar-Rum: 7.
E. Ayat Lain
yang Mendukung
Dalam Al-Quran
terdapat ayat yang mendukung surat Ar-Rum ayat 22, diantaranya adalah Surat
Al-hujurat, ayat 13:
”Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”
F. Q.S Ar-Rum :
22 Dikaitkan dengan Disiplin Bahasa
Ilmu bahasa erat kaitannya dengan Q.S Ar-Rum ayat 22. Dalam Q.S Ar-Rum ayat
22 dikatakan bahwa bahasa sebagai tanda-tanda kebesaran Allah, sungguh pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
mengetahui. Dengan mempelajari bahasa yang ada di dunia ini, selain bermanfaat
untuk melestarikan bahasa yang semakin sedikit karena punah, juga untuk
mentafakuri kebesaran Allah yang mudah-mudahan dapat membuat rasa cinta kepada
Allah semakin besar.
Bahasa memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan bangsa yang
menggunakannya, sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan
antarbudaya.
Oleh karena itu, pandanglah semua bahasa yang ada di dunia sebagai ilmu
yang harus kita pelajari. Dengan saling mempelajari bahasa satu sama lain,
komunikasi akan berjalan, dan akan menumbuhkan rasa persaudaraan.
BAB III
KESIMPULAN
Kita sebagai
muslim tidak sepantasnya membeda-bedakan warna kulit. Allah membedakan-bedakan
kita supaya kita saling mengenal dan lebih mempererat tali ukhuwah diantara
sesama muslim. Karena sesungguhnya itu semua merupakan tanda-tanda kebesaran
Allah.
Kebesaran Allah
tidak hanya terdapat pada penciptaan langit, bumi, dan warna kulit saja, tetapi
kebesaran Allah juga dapat terlihat pada bahasa-bahasa yang dipergunakan
makhluk ciptaanNya. Contohnya negara Indonesia, negara Indonesia memiliki 746
bahasa daerah yang telah teridentifikasi, bahasa-bahasa itu tersebar di
kepulauan yang memiliki luas 1,7 juta kilometer persegi dengan 17.508 pulau. Keragaman bahasa menambah kekayaan budaya Indonesia, untuk mempertahankan
keragaman budaya bangsa Indonesia, sudah sepatutnya kita melestarikannya dengan
cara mempelajari bahasa daerah kita sendiri.
Rahasia
kejadian langit dan bumi, perbedaan bahasa dan warna kulit, serta sifat-sifat
kejiwaan manusia itu tidak akan diketahui oleh orang-orang yang mempunyai ilmu
pengetahuan. Karena itulah ayat ini ditutup dengan, ”... Sungguh pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
mengetahui.”
0 komentar:
Posting Komentar